Gitu aja koq repot...
frase itu mengikuti infus yang menembus lengannya
matanya menatapku. mengoyak persendianku
di samping kiri TV aku berdiri
wajahnya sendu tak segarang dulu
nafasnya satusatu menghentak pilu
tubuhnya bergetar dan aku gemetar
lalu dia pun tiada
berita itu menghentakhentakkan aku dan mereka
bukan kami tak terima engkau tiada
tapi hanya sedikit tokoh kami yang tersisa
Gitu aja koq repot...
frase itu akan abadi seabadi namanya
yang kan terpahat dan lekat dalam lembarlembar sejarah
selamat jalan guru bangsa
doa kami akan ikut beserta
30/12/09
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar