ada nyanyian pada isi kepala malam ini
seperti terus akan berjelaga
seperti kelam hutan di ujung malam
atau rumus tak pernah pecah
sepatut aku menjenguk hutan itu
segera setelah memecah ratusan rumus mampus
tapi aku masih di sini
berdiri tegak tak lagi beranjak
ini darah sudah menggelegak
andai pikir tak cepat menolak
ah, ku tarik pena berkarat telah pada ujung
ku maki kertas sampai tak punya ruang sisa
hampa ruang ini pengap
melintas sekilas sepoi sempat ku dekap
ku berteriak pada sebatang rokok
ku ajak dia bicara;
tentang malam
tentang hutan
tentang kelam
juga jelaga
dan rokok pergi bersama angin tinggal aku
aku lagi tak perduli
ku teriak pada rokok lain jadi pengganti
dan lelah dua puluh rokok telah
silih berganti menemani sudah
hanya untuk bicara;
tentang malam
tentang hutan
tentang kelam
juga jelaga
sialan!
terkadang ada nyamuk mampir menemani
juga ku ajak dia bicara;
tentang malam
tentang hutan
tentang kelam
juga jelaga
ah, tapi terlambat sebab sudah ku pukul dia cepat
dia berdarah
dia mati
dia terjepit antara telapak serta
aku punya kulit muka
ku meratap nyamuk tatap
seketika mendesah,
itu aku! ketika ini, pikirku...
12/04/10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar