04/04/10

Tonase

ada tumpahan darah di geladak kapal
kecil seperti curah hujan yang mengukir pasir
banyak sebab rintik itu sememang jamak

para nakhoda mata tak tampak
sebab mereka tengah bermain di anjungan
merentang tangan umpama sayap
seperti romansa dalam titanic

para nakhoda lupa sekoci
mungkin juga lupa diri
sebab darah tak jua bersih

itu sekoci tinggal di pelabuhan kemarin
dimana mereka angkuh atas nama cupid

pernah aku juga ikut berlayar
mengarungi lautan diam dan kelam
ketika ombak besar memberi salam
badai dan petir melalu lalang
menghantam kompas ku bawa dengan hati
aku tenggelam di dasar samudera paling dalam
tak ada anjungan
tak ada geladak
apalagi sekoci

hanya diam, kelam dan hitam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar