23/02/10

Retno Bilang Cinta

Retno bilang cinta...
pada hening yang berjelaga
dan temaram yang berpendar hikmah

bisikan nyanyian jangkrik terdengar mengalun rintih
pada sepertiga malam
di saat firasat mengarah alur
dalam pemahaman cinta.

Jangan bercinta bila takut akan hujan yang jatuh menderai.
Jangan bicara cinta bila kakikaki enggan melewati ranjau sendu.

Cinta berserah laksana fenomena tak jua mereda
seperti bumi yang membutuhkan pepohon dalam pemaktuban energi.
seperti langit yang membutuhkan lukisan awan dan pelangi setelah turun hujan

Prahara melintas rentas
terkadang menetap ratap
terlampau dalam masa sebenarnya.
menjelajah melewati sempadan seharusnya

Deraiderai embun pada pagi menjelang menjadi suatu petanda.
Belaian sepoi angin mencoba cari celah
dalam pemaksudan makna
menguat eratkan yang sudah ada.

bila cinta berkembang bunga tersiram
mekar tersibak harum semerbak
maka majulah

bila cinta berupa kaktus di padang tandus
takpun terurus lalu tergerus
maka bertahanlah

sebab penafsiran bisa saja salah

bila cinta berubah kelam seperti sepertiga malam
mencabik hingga berjelaga
maka mundurlah

sebab itu bukan sejatinya cinta

Seperti itulah Retno bilang cinta, kirakira...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar