07/06/10

Kenapa Aku Menulis

peracauan ini urung juga ketika malu teriak kuat bicara
maka segala terbingkai kata
sirat rasa surat eja ganti bicara
seakan enggan teriak lantang aku jalang
nanti dunia belam aku
nanti kekasih kecam aku
nanti bunga melayar berpadu
mati aku nanti

hentak-hentak hendak beranjak
pada kata tabir rasa tabur jiwa

suaraku hilang!
tercecer celah-celah mereka cecar aku
seketika hening aku menyepi
seketika denting beronak dihati
seketika miring otak segala racau penuh seluruh
mati aku seketika mati

ledak-ledak suaraku serak
pada kata tabir jiwa tabur rasa

aku sisa aksara tanpa perlu peluru hadap
aku rangkum dalam corak gejolak aneh
kutelanjangi makna bila aku mau kau tahu
kuselimuti segera bila telanjang bikin aku malu
sebab aku angkuh
sebab aku mau
sebab aku ragu
mati aku sebab itu

sudah, sampai di sini saja aku meracau
kini terpulang pada kau...

untuk sementara ini, aku mati dulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar